Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mata Bibir

14 Agustus 2023   13:16 Diperbarui: 14 Agustus 2023   13:19 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mata Bibir

Cengkeraman tangan itu melemah
Uratnya yang putih memucat
Berupaya bersandar pada senyap
Memeluk mata bola yang sembunyi

Luka menganga di ruang segala
Dinding memajang fiksi-fiksi
Terdapat bertumpuk buku di meja
Halamannya cabik berayap  

Damai hanyalah menggaduh ramai
Tubuh kini telah terburai, usai
Segalanya telah menjadi mata bibir
Buah beracun dalam sumpah!

kota fajar berkabut, 140823

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun