Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Lubang

3 Agustus 2023   08:23 Diperbarui: 3 Agustus 2023   08:29 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lubang

Ada lubang di mata teduhmu
Dalam dan berkelok
Engkau membungkusnya dengan kata-kata elok
Rapi bersama manisnya senyuman

Ada lubang yang dalam di mata teduhmu
Seperti mata pena ..
Ia tajam bersemayam pada saku-saku tebal yang terlena
Menggerogotinya seperti sekumpulan rayap

Ada lubang yang sangat dalam di teduh matamu
Begitu dalamnya dan berkelok-kelok
Seperti sarang laba-laba yang sabar merajut kata-kata indah
Lubang itu: Menggerogoti kesadaran diri tanpa tepi ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun