Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bintang yang Khilaf

29 Juli 2023   10:48 Diperbarui: 29 Juli 2023   10:51 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Bintang yang Khilaf

Ada bintang yang lalai cahaya
Kilaunya menyaput pancar pusat tata suryanya
Bintang itu tersesat
Dia melesat jauh melintasi garis edar

Bintang itu merasa digdaya
Pongahnya menghujam deras mengitari orbit semesta
Bintang itu tersesat
Mungkin dia tengah ektase dimabuk candu

Ada bintang yang lalai cahaya
Di siang hari yang cerah dia sudi-sudinya menyulut gelap
Bintang itu tersesat
Kini kilaunya itu tlah membara membakar segala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun