Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ranting Penerang

17 Juli 2023   14:54 Diperbarui: 17 Juli 2023   15:32 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Ranting Penerang

Tak ada yang tahu perjalanan hidup seseorang
Sama melangkah namun lain-lain kisahnya
Meski telah sama berhati-hati sungguh berbeda hasilnya
Ada yang biasa-biasa melangkahnya tapi bahagia
Ada pula yang melangkah dengan sangat tergesa, tetap saja mulia

Tak ada yang tahu perjalanan hidup seseorang, ada pula yang ..
Meski telah berhati-hati melangkah namun tetap saja terantuk duka
Padahal, segala daya dan upaya telah di-ikhtiarkan tak kenal lelah, bahkan
Telah habis pula air mata senantiasa dipanjatkan menjadi doa-doa
Tetapi hasil yang diharapkan masih saja belumlah berbuahkan semestinya  

Tak ada yang tahu perjalanan hidup seseorang
Ada yang kemudian rela menjadi ranting sebagai penopang akar dan dahan
Berjuang keras dan bertahan menjadi sumber cahaya dalam gelap
Berbaik sangka pada langkah dan doa yang dimunajatkan setiap waktunya
Berharap kelak pada waktunya, ranting ini pasti akan menjadi matahari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun