Puisi: Jangan Lupa Hinggap Ketika Keasyikan Terbang
Ketika dulu engkau mengusik terbitnya pagi
Kedua belah sayapmu itu begitu lemah dan rapuh
Segenap was-was ini membantumu mengepak
Kaki-kaki mungilmu erat mencengkeram langit Â
Kini kepak sayap itu telah amat kokoh dan kukuh
Tatap ini tak lagi mampu menembus batasmu
Terbitnya hari tenggelam pada tajamnya cengkeram
Segenap was-was telah menjadi ketinggian usap
Ketika dulu itu engkau mengusik terbitnya pagi,
Diam-diam kutitipkan pesan kasih pada alir nafasmu
Kedua belah sayapmu itu-pun menangkapnya erat
Jangan lupa hinggap, ketika esok keasyikan terbang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H