Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Jangan Lupa Hinggap Ketika Keasyikan Terbang

3 Juli 2023   09:53 Diperbarui: 3 Juli 2023   09:58 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Jangan Lupa Hinggap Ketika Keasyikan Terbang

Ketika dulu engkau mengusik terbitnya pagi
Kedua belah sayapmu itu begitu lemah dan rapuh
Segenap was-was ini membantumu mengepak
Kaki-kaki mungilmu erat mencengkeram langit  

Kini kepak sayap itu telah amat kokoh dan kukuh
Tatap ini tak lagi mampu menembus batasmu
Terbitnya hari tenggelam pada tajamnya cengkeram
Segenap was-was telah menjadi ketinggian usap

Ketika dulu itu engkau mengusik terbitnya pagi,
Diam-diam kutitipkan pesan kasih pada alir nafasmu
Kedua belah sayapmu itu-pun menangkapnya erat
Jangan lupa hinggap, ketika esok keasyikan terbang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun