Puisi: Antri
Jarum jam berputar di atas mangkok
Hari tengah meninggi
Terik matahari berhenti pada jejeran lauk-pauk dan rendang sapi, ada
Gulai sayur nangka yang menggoda
Ada goreng kering ikan nila dan sambal lado, juga tersedia
Telur dadar yang mengusik selera
Rumah makan minang itu sangat sederhana, tanpa papan nama
Berada persis di pojokan ruko, berhadapan dengan jalan raya kecil yang ramai
Dari dalam kabin angkot pandangku bersambung
Terdapat antrian pelanggan yang tampak sabar mengular, masing-masing
Asyik dengan henpon-nya menunggu giliran pelayanan
Jarum jam berputar cepat di atas mangkok
Terik matahari perlahan pergi
Meninggalkanku, tenggelam sendirian dalam antrian panjang yang terputus
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI