Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Etalase

6 Mei 2023   13:28 Diperbarui: 6 Mei 2023   13:31 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)
Cuci mata, se-sekali
Memandang langit biru, pada
Siang nan telanjang
Matahari bulat, menyapa hangat semesta

(2)
Cuci mata, se-sekali
Beralih memandang bumi nan elok
Pada lekuk bukit dan gunung
Kesejukan sungai, mengalir jernih di kaki lembah

(3)
Cuci mata se-sekali waktu, lalu
Membaca abjad cinta sang khalik di dalam diri
Pada nafas yang datang dan pergi
Seketika lenyap ke-akuan yang tinggi, memberhala  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun