Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Matahari Cinta

28 April 2023   09:55 Diperbarui: 28 April 2023   10:12 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari telah terkelupas
Membuka pintu-pintu kepompong
Setelah satu bulan penuh lamanya berkhalwat
Melahirkan ulat-ulat indah bersayap

Matahari telah terkelupas, berharap
Cahayanya akan selalu menyapa santun pagi yang cerah
Mengitari taman-taman yang dipenuhi wangi bunga
Setelah malam-malam yang ditinggalkan bersarungkan dzikir

Matahari telah terkelupas, indah
Membakar kesah yang kiranya masih bersisa, dan  
Berupaya pasrah me-munajatkan do'a-do'a menembus langit
Setelah ramadhan terkasih telah kembali pulang

lembah sunyi, April 23

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun