Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menikmati Penderitaan

26 April 2023   09:51 Diperbarui: 26 April 2023   09:53 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Seperti laiknya berdendang riang,
Penderitaan mesti dibunyikan lantang
Dinyanyikan merdu
Sebagaimana menghayati dengan sungguh-sungguh
Ketika berlagu
Begitu cara orang susah
Menjalani hidup 
.."

Pagi masih menyapa malu-malu dari atas jendela langit, ketika
Seorang lelaki paruh baya penyapu jalan telah kembali lagi bekerja, usai
Canda-tawa lebaran di rumahnya telah kembali pulang
Bekas-bekas bungkusan plastik dan daun-daun kering yang beterbangan ditiup angin
Ditangkapnya mesra dengan keceria'an hati

Seperti laiknya ketika tengah berdendang,
Penderitaan mesti dinyanyikan
Agar suara kehidupan tak lagi mampu membedaka'an, tengah menjalani
Penderita'ankah? atau sedang diliputi kebahagia'an, kiranya
Begitulah cara orang susah menikmati kehidupan

Dialog pagi ketika matahari bumi sembunyi dibalik kantuk, rabu 26 April 23

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun