Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Malasku Datang

4 April 2023   10:17 Diperbarui: 4 April 2023   10:23 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malasku ini berkunjung tiba-tiba,
Tak memberi kabar
Terus terang, aku belum berhasil mengusirnya permanen
Sebelum puasa ramadhan, dia pergi
Sudah menjadi kebiasa'annya pula bahwa:
Dia selalu datang dan pergi
Sesuka-sukanya saja, hanya saja
Ketika telah datang, biasanya dianya akan menetap lama

Ketika dia datang ..
Seperti halnya hari ini, pagi-pagi sekali bahkan,
Duniaku langsung menyempit
Rumahku menjadi hanya seluas kamar tidur saja laiknya
Mata ini enggan terbuka, otot-ototku sontak kaku
Selimut yang telah menggumuliku semalaman-pun ikutan pula tak ingin beringsut menjauh
Kami menjadi kompak sangat saja tiba-tiba

Ketika malasku datang
Tak banyak yang dapat kulakukan, bukankah duniaku menyempit?
Hanya saja dia melupakan satu hal,
Dia:
Tak mampu menghentikanku menulis puisi! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun