Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan Daun

25 Maret 2023   13:05 Diperbarui: 25 Maret 2023   13:43 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Selembar daun jatuh ke bumi, ketika

Musim belumlah berganti

Angin sepoi lalu membawanya pergi, segera

Menitipkannya pada sungai, agar

Di bawa berlayar jauh


(2)

Daun itu teramat muda, tetesan

Getah bening masih menempel di tangkainya yang lunak

Ada bekas genangan embun di sana

Tempatnya pernah bermanja


(3)

Selembar daun muda jatuh ke pangkuan bumi, dia

Tidak sendirian ternyata, musim gugur lalu

Mempertemukannya dengan daun lain yang telah dahulu pergi

Bermanja bersama sungai, meniti batu, berlayar jauh

Angin sepoi se-sekali tak lupa turun menitipkan embun di pundaknya

Penanda, dia pernah menjadi bagian dari pohon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun