Aku bukanlah pemangsa sepertimu
Rumahku sejuk tersembunyi
Engkau suka menyambangiku kala sendiri
Memantikku di ujung bibirmu
Terkadang kau jadikanku api, lalu
Engkau mencumbuiku paksa dalam gigil cemburu
Memanggil kayu-kayu lapuk
Menggaduh sunyimu
Aku hanyalah pelampias hasratmu, tapi
Kau menudingku lantang: akulah sang pemangsa itu, ketika
Nafsumu tumpah tak terkendali, kemudian
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!