(Timnas, kapan cintaku berbalas)
Menyaksikan kiprah Timnas U-20 Indonesia menghadapi Irak di laga perdana penyisihan grup A Piala Asia U-20, 2023 yang helat di Stadion Lokomotiv, Tashkent, Uzbekistan, Rabu (1/3/2023) malam WIB melalui siaran langsung televisi sungguhlah miris.
Laga berkesudahan dengan skor akhir 2-0 untuk kemenangan Timnas Irak U-20 meski Irak hanya diperkuat 10 pemain saja karena sejak menit ke-45+1', salah seorang pemainnya, Charbel Shamoon dikartu kartu merah wasit.
Tidak ingin mengulas panjang lebar, terus terang kualitas individu timnas tidaklah baik-baik saja meski telah digembleng Coach Shin Tae Yong dengan disiplin keras. Hanya karena solidnya penampilan Daffa Fasha di bawah mistar gawanglah maka Timnas U-20 tidak dipermalukan Irak lebih jauh.
Perbedaan kualitas individu yang "njomplang", sungguh nyata tersaji di depan mata. Kerja sama antar lini tidak berjalan dengan baik, kerap kehilangan bola dalam duel satu lawan satu dan kesalahan umpan masih sering terjadi. Para pemain timnas seperti buntu akal untuk menembus pertahanan Irak. Jika sesekali mampu menembus lini pertahanan Irakpun, para pemain Timnaspun tak mampu mengeksekusi peluang nyata di depan mata menjadi berbuah gol.
Meski tetap memiliki peluang untuk maju ke babak berikutnya karena masih menyisakan beberapa pertandingan lagi, namun saya menyarankan kepada Coach Shin Tae Yong agar sebaiknya mempertimbangkan opsi untuk mengundurkan diri saja melatih Timnas Indonesia.Sepertinya ada persoalan sangat mendasar yang telah menjadi hantu yang tak kunjung pergi dari buruknya prestasi Timnas kita selama ini. Terus terang saya kasihan dengan sang Coach yang punya reputasi dunia namun kerja kerasnya hanya berbalas kecewa.