Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Short Time

15 Februari 2023   08:30 Diperbarui: 15 Februari 2023   08:37 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika sapa pagi belum lagi usai

(1)

Mata lelaki itu berupaya sembunyikan sunyi

Wajahnya yang tampan tampak menutup was-was

Usianya sangat belia dan langkahnya gesit

Waktu ditangannya berdetak berasa sangat cepat

(2)

Telah berhari-hari ini tidurnya tak nyenyak

Sapa mesra seorang gadis manis sangat mengusiknya

Ketika tempo hari bersua menangkap hatinya

Hari ini mereka janjian bersua di rumah kerinduan

(3)

Mata lelaki itu tiba-tiba saja menangkap keraguan langkah

Ingatannya tiba-tiba melompat mengingat senyum tulus sang isteri

Pagi tadi kecup mesra sayangnya nan tulus hinggap di matanya. Lalu ..,

Waktu di erat genggamannyapun seketika kembali berdetak pulang.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun