Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mungkin Aku Terlalu Rajin Menulis Puisi

13 Desember 2022   19:19 Diperbarui: 13 Desember 2022   19:48 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Puisi sudah seperti teman bernafas saja bagiku

Kemanapun jemari ini menari selalu menjadi puisi

Pengen juga sesekali merasai bernafas tanpanya

Duduk manis sendiri bertemankan secangkir kopi

(2)

Pernah mencoba berupaya menghindar sejenak

Meninggalkan puisi terkurung di ruang hampa kata

Namun selalu saja aku gagal mengabaikannya

Meski tak menghiraukannya nyatanya ia tetap setia

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun