Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kebaya Merah

14 November 2022   09:27 Diperbarui: 14 November 2022   09:53 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hah, si kebaya merah datang

Menelusuri hasrat inginmu diam-diam

Mengukir birahinya di ruang gelap

Ketika lampu-lampu di rumahmu mulai lelap

Kebaya merah bukan sosok asing

Dia ada menetap di hatimu

Sama juga dengan hatinya setiap orang-orang itu

Mereka hanya pura-pura lupa

Ketika si kebaya merah pergi

Dia hanya berlalu seolah jengahkan ingin

Seperti kerinduanmu padanya yang suka memuncak malu-malu

Dia akan tiba-tiba hadir menggoda ketika lampu-lamu di hatimu sesa'at waktu kehilangan sinyal cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun