Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ayah

12 November 2022   16:59 Diperbarui: 12 November 2022   17:17 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)

Ayah, siang ini engkau datang

Bersama dua rangkaian besar rambutan segar    

Sapa dan senyummu masih seperti dulu

Ketika musim rambutan bergelayutan di belakang rumah kita

(2)

Ayah, tak biasanya engkau datang di siang hari

Ketika selimut lelah menidurkanku

Hari ini engkau telah punya cicit yang lucu menggemaskan, Ayah ..

Mungkin karenanyalah engkau menyengaja datang

(3)

Ayah, kuingin engkau datang lagi malam nanti

Kini musim rinduku tak lagi usai ayah ..

Sapa dan senyummu itu menyejukkan hati seperti yang kukenal dulu

Ayah, aku selalu merinduimu meski tanpa musim rambutan tiba ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun