Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Toples Antri

11 Oktober 2022   17:31 Diperbarui: 11 Oktober 2022   17:51 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Pada deretan kursi-kursi penat yang duduk memasi

Seorang ibu berkacamata hitam gelisah memangku waktu  

Lelaki tua bepeci putih tampak selalu menisik nafas

Wajah-wajah tergesa lain berlalu lalang bersalin pandang

(2)

Waktu yang berdetak berasa seakan tak beringsut

Langkah-langkah baru kiranya hanya menambahi sesak

Semakin siang deretan antrian terasa kian bertumpuk

Seorang suster remaja sedari tadi hanya menjanjikan asa

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun