(1)
Ada bayang tanpa sosok
Mukim pada kursi-kursi basah
Menyeringai di atas tahta
Bersiap selalu menyantap mangsa
(2)
Ketika satu bayang sirna
Tumbuh lagi seribu bayang baru
Laiknya bak amuk amuba Â
Begitu cepatnya bayang membelah
(3)
Banyak bayang tanpa sosok
Mengitari langkah hari menyapa
Tajam seringainya bak neraka
Siap melahap hari yang bertunas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!