Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Uang Baru Saku Lama

20 Agustus 2022   09:09 Diperbarui: 20 Agustus 2022   09:16 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Uang baru meluncur hebat dari ketinggian 17an

Menghuni kantong-kantong jas licin dan dompet mengilap

Lembaran-lembaran baru itu tampak lewat sekelebat

Pada wajah-wajah terpana kaum jelata

(2)

Uang baru tak begitu berwarna di saku lama

Saku lama telah terbiasa berpuasa  

Kadang, ada uang lusuh pernah mampirpun mereka telah tertawa

Meski disengat bau terasi dan keringat basi

(3)

Uang baru di saku lama adalah uang tontonan televisi

Teman jelata ngaso sambil ngopi-ngopi

Bagi mereka lembaran-lembaran baru itu penghias tabung kaca

Penghuni kantong-kantong jas licin dan dompet mengilap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun