Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita-cerita Malam

9 Juli 2022   11:28 Diperbarui: 9 Juli 2022   11:30 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perawan-perawan muda saling bersidekap menisik tangis

Kaki-kaki mungil mereka tak lagi berdarah menapak onak

Disekitarnya bergerombol orang-orang yang memberhalai nafsu angkara dengan dupa-dupa dunia

Lantunan syair keakuan mendominasi waktu nan luka tersibak

Cerita malam belum berakhir ..

Nun di pojok timur terbitnya matahari

Gadis-gadis papa juga didera luka nestapa yang sama

Atas nama tipu daya mereka dinistai

Kehormatan mereka disingkap durjana

Perawan-perawan muda itu saling bersidekap menisik langkah

Mereka berupaya menggapai-gapai ketinggian langit

Berharap sangat kalau-kalau saja tuhan berkenan menurunkan malaikat-malaikat penolongnya esok pagi   

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun