(1)
Seekor kupu-kupu betina hinggap sesa'at diantara nafasnya yang penat
Kedua belah sayapnya tampak menggigil di bawah tatap siang yang membakar
Ada bekas guratan luka tersembunyi pada bagian dadanya yang menyembul indah
Pada kedua matanya yang sipit terlihat butiran lelah yang perlahan jatuh membatu
(2)
Kupu-kupu itu setiap waktunya terbang kian kemari menghisap nektar hari
Sesekali mulutnya yang mungil berupaya menyembunyikan pahitnya tawa menjadi manisnya serbuk sari Â
Terkadang kakinya yang mungil tak jarang menopang kabut yang tiba-tiba suka datang menyergap
Padahal kedua belah sayapnya yang cantik acap kali 'tlah terlanjur basah   Â
(3)
Seekor kupu-kupu betina terbang sendirian dalam nafasnya yang penat
Pada kedua belah sayapnya yang basah dia menggenggam pahitnya waktu yang senantiasa memburu
Bekas guratan luka tampak menganga pada bagian dadanya yang membulat indah
Sesekali mulutnya yang mungil mendesah mesra merayu hari yang lalai Â