Ada lagi sepasang terompah yang curhat tak kalah sedih
Mereka menceritakan tuan dan puan mereka yang tak pernah memberi waktu istirahat sejenak-pun
Diperlihatkannya kulit kaki mereka yang menghitam, pecah-pecah dan bernanah
Entah kenapa, sampai saat ini kami belum jua diberi hak untuk dicampakkan ujarnya lirih
[4]
Tiba-tiba menyeruak sepasang terompah kayu menyela
Mudah-mudahan ada diantara kita yang memperoleh kebebasan beristirahat mulai hari ini, ucapnya penuh harap Â
Sebab tuan dan puan kita memulai puasa di bulan ramadhan
Mari kita semua berdoa dengan khidmat semoga doa kita dikabulkan tuhan Â