Â
(1)
Kamu akan kemana nak ..
Bawa ransel berisi amarah yang tersulut
Melangkah terburu membawa paksa tatap risaumu yang tak tentu
Dimana kau pungut kebencian pada hidup yang damai?
(2)
Lupakah engkau nak,
Kamu tidak terlahir sendirinya di bumi ini
Lalu kenapa engkau menapaki angkuh di punggungnya yang ramah?
Engkau dibesarkan dengan sepenuh cinta anakku
(3)
Nak, tahukah kamu ..
Bahwa ibu mengirim kamu beribu untai do’a distiap sholat menjemput?
Do’a-do’a ibu hanya untukmu nak
Agar kamu menjadi anak yang saleh dan berbakti
(4)
Anakku ..
Kembalilah nak kepangkuan ibu sebelum malam pekat menjemput
Buang ransel amarahmu yang tak tentu
Ibu selalu menyayangimu nak, apapun keadaanmu pulang
Â