Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sajadah Langit

11 Juli 2015   08:41 Diperbarui: 11 Juli 2015   08:41 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

(1)
Pada hamparan sajadah langitMu yang putih membentang
Diantara kepak nafasku yang senantiasa memanggil namaMu
Tuhanku, hamba bersujud dalam pusaran sahaya yang penuh
Melepas segala terompah yang menyaru pada gemuruh nafsu

(2)
Segala puji untuk namaMu yang indah dan penuh kemuliaan
Hamba haturkan segenap jiwa yang pasrah dalam damaiMu
MenjumpaiMu Tuhanku pada sisian kasihMu yang jernih
Tuhanku, Engkau perkenankan hamba mengecap sari cintaMu

(3)
Di atas sajadah langitMu yang putih membentangkan semesta
Tuhanku, hamba bersujud dalam pusaran sahaya yang penuh
Memupus hela belenggu yang setia memagut segala kehendak
Tuhanku, Engkaulah pelabuhan cinta yang tak berketepian.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun