Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sabtu Sore di Nusakambangan

14 Maret 2015   18:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:40 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_402811" align="aligncenter" width="554" caption="(Tribunnews)"][/caption]

(1)

Sabtu sore ini di pulau nusakambangan

Sepuluh terpidana mati narkoba gusar menghitung jemari

Waktu yang bergulir dirasakan keruh mengalir

Tak ada kepastian siar tentang dentang sangkakala tiba

(2)

Nun di batas garis ombaknya yang berdebur kencang

Cilacap terlihat pongah tengadah

Pantai kematian itu masih tak jua menampak ajal

Sedangkan alir air mata keluarga telah lama mengerontang

(3)

Pada nyanyi sunyi camar di batas asa penantian

Segala do’a tumpah memenuhi moncong panas laras senapan

Tak ada basa basi peluru yang muntah

Hanya waktu saja yang terlihat gusar menyalak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun