Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ada Kamu dalam Ampas Kopi Malamku

11 Januari 2014   00:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)

Ternyata ada kamu menjelma dalam sisa kopi malamku,

Padahal bayangan Anas Urbaningrum belum lagi sirna

Kamu tersenyum manja menghangatkan hasrat rinduku

Aku ingat, keruhnya waktu telah menenggelamkan kita

(2)

Mas jangan pernah tinggalkan aku ya, ucapmu manja

Aku tak mungkin menjawab tidak, aku kan suka kamu

Tapi, usia kita masih terlalu muda untuk berikrar setia

Terbukti kemudian kita begitu saja saling melupakan

(3)

Malam ini surprise nian bagiku, mendadak kamu hadir

Kamu merenggut paksa masa lalu ke secangkir kopiku

Kemesraan kita yang pernah terjalin indah kini tumpah

Duhai Anas, izinkan aku mereguk sisa kopi malamku!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun