Menyongsong pagi (kfk.kompas.com/Aditya Nugraha)
(1)
Pagi telah membuka jendela maunya
Rumah hari segera terkuak luas membentang
Terdapat banyak pintu rejeki di sana
Pintu yang butuh usap mesra dan sapa bersahaja
(2)
Kadang jendela pagi tidak selalu ramah
Peluh yang telah tumpah membuncah tak jua bertaut
Pintu rejeki yang diketuk diam beringsut
Hanya bayang harap nan membuai saja tersua
(3)
Jendela pagi adalah cermin waktu
Waktu yang merupa sebagaimana ingin mewujud
Berlari menyongsongnya itu upaya mulia
Pada jemari ikhlas jua bertumpu semua kehendak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!