(1)
Serigala tua kota itu melolong panjang
Moncongnya yang hitam menebar aroma bangkai
Dikibaskannya ekor berkurapnya pada angin
Sementara belang lidahnya tak kenal henti menjulur
(2)
Sejenak tatapnya nanar membentur mangsa
Bongkahan amarah kini mengepungnya
Menyergap paksa sepasang taringnya yang menua
Sekejap membayang kala dulu buas menerjang
(3)
Serigala tua kota itu kembali unjuk lolong terhunus
Ia terusik kobar sembur lidah api naga nirwana
Dia makfum sinyal tajam belit sengkala siap melumat
Gusar melingkupnya dari delapan penjuru angin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H