Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kaki-kaki Sihir

29 Oktober 2014   23:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:14 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Kaki yang berotot saja tak cukup hari ini,

Beban hidup terlalu berat untuk ditopangnya

Dibutuhkan kaki-kaki sihir untuk survive

Tak perlu berkeringat namun hasil berlipat

(2)

Kaki-kaki sihir itu ternyata nyata adanya,

Ia amat piawai membaur di sekitar kita

Dicokoknya realita dengan bingkai mengilap

Cukup duduk manis namun hasil istimewa

(3)

Kaki-kaki sihir itu tarian indah luar biasa,

Dibuainya kaki berotot dengan berjuta goda

Cukup hanya bersantai sajikan secawan damai

Tak perlu berkeringat namun hasil berlipat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun