Mohon tunggu...
Frengky Keban
Frengky Keban Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Penulis Jalanan.... Putra Solor-NTT Tinggal Di Sumba Facebook : Frengky Keban IG. :keban_engky

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesan di Balik Pakaian Adat TTS yang Dikenakan Jokowi

21 Agustus 2020   07:59 Diperbarui: 21 Agustus 2020   08:01 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warna merah melambangkan keberanian laki-laki Nunkolo. Aksesoris selain menambah indah tenun ada makna kegunaan praktis . Dester (ikat kepala) atau Pilu ada 3 jenis Yi U Raja berbentuk 2 tanduk kecil yang artinya fungsi Raja yang melindungi sekaligus bisa melakukan penyerangan. Ikat dikepala sebagai penutup kepala sebagai pelindung yang menjadi tanda kebesaran Raja sebagai Mahkota. 

Biasa dipakai Raja, Ama D Meo ini sebagai prajurit yang menang perang.  Tas sirih pinang dan kapur Budaya makan sirih pinang sebagai budaya pemersatu/persatuan dan juga melambangkan tanda kasih dan hormat, maka kemanapun selalu membawa tas sirih pinang.

Pesan Kebangsaan Paling Dominan.

Pakaian adat Nunkolo yang dikenakan Presiden di moment paling menggembirakan itu memang tidak serta merta dimaknai karena presiden Jokowi menyukai kain adat itu semata tapi lebih dari pada ada pesan terselubung dari presiden buat masyarakat Indonesia yang tidak tersampaikan dengan kata dan kalimat (komunikasi non verbal). 

Komunikasi non verbal sendiri prinsipnya merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan tanpa kata hanya isyarat, gerakan, penampilan, nada suara, dan jarak. 

Tujuannya dari komunikasi non verbal ini sendiri selain memberikan pesan yang tidak bisa tersampaikan dengan kata dan kalimat juga memperkuat pesan verbal yang ada. 

Namun kelemahan dari pesan ini adalah multitafsir atas pesan yang disampaikan apalagi pesan ini disampaikan kepada komunikan yang berbeda budaya. 

Namun hal itu tidak akan mengurangi esensi pokok dari pesan yang ingin penulis jabarkan pada bagian ini dimana secara jelas terlihat pakaian kebesaran masyarakat Nunkolo yang dikenakan Presiden mau menunjukkan bahwa sebagai pemimpin dirinya adalah pemimpin atau raja di komunitas besar bernama Indonesia. 

Dirinyalah Bapa dari anak-anak Indonesia yang punya wewenang mengatur jalannya roda pemerintahan dalam rumah bangsa Indonesia. Tidak ada orang lain selain dirinya yang memiliki kewenangan semacam itu. Bahwa di tengah banyaknya upaya disintegrasi terhadap bangsa, dirinya masih mampu menjaga eksistensi bangsa ini sebagai bangsa yang disegani dunia, terlebih di tengah pandemi covid 19.

Selain itu menunjukkan kebesarannya sebagai pemimpin, pakaian kebesaran nunkolo yang dikenakan presiden Jokowi juga mempertegas keyakinan bahwa Indonesia sebagai sebuah bangsa dan negara nyatanya memang plural.

Kepluralannnya itu ditunjukkan bukan semata bahasa atau budaya yang beragam tapi juga pakaian adatnya dengan salah satunya kain adat Nunkolo. Kain adat nunkolo di moment HUT RI adalah cermin dari keanekragamaan Bangsa ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun