Mohon tunggu...
Herman Sah
Herman Sah Mohon Tunggu... lainnya -

Melihat puisi diwajahmu, Idaman Hari Kini.. esok... Sedangkan Bilapun fana atau Baka tetap saja Aku bernama Rindu... bersemi ataupun terpusara diteras penuh Bunga Bunga... aku tetap bernama Rindu...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Damri (Demam dan Rindu)

6 September 2013   16:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:16 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semalam Aku demam sayang
Ada gigil yg menggunung,
memuncak,
lalu bermandikan keringat

Tiba tiba aku serasa berada pada alam yg berbeda
Aku tak henti mengigau
Seolah sedang membisikkan sesuatu ke telingamu
Mengharap engkau datang memafah secangkir teh hangat atau wedang jahe

Itu Rindu kan sayang ??

Alangkah naifnya demam ini
Lebih jujur dari sekedar puisi puisi rindu
Meski sebagiannya terus menyiksa
Namun sebagiannya lagi berhasil menjadi hangat nafasmu

Semua ini rindu kan sayang ??
juga tentang pahit mulutku mendambakan manis senyummu disini
Rindu Kan ??
Iya Kan ??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun