[caption id="attachment_337890" align="aligncenter" width="490" caption="dokumen pribadi"][/caption]
Takkan pernah terlupa masa itu tahun 2006 adalah sejarah baru dalam hidupku. Memasuki dunia luar, bersahabat, study, berorganisasi dan bekerja. Bersama teman-teman relawan dari MAPERA Jateng (Muhammadiyah Peduli Anak dan Remaja) aku menjadi bagian tim relawan gempa Jogja-Klaten. Saat itu aku masi kelihatan cupu. Meskipun cupu aku selalu saja tertarik dengan hal baru, mencari dan menemukan duniaku sendiri.
[caption id="attachment_337891" align="aligncenter" width="490" caption="dokumen pribadi *relawan MAPERA"]
Kami berbanyak orang (Ari, Eko, Pipit, Virgo, Adi, Naning, Ira, Aku, Miftah, Aji, Nasyit,) dan dibantu beberapa lembaga (PP Muhammadiyah Jogja, IPM Jateng, IMM, PM, Ausaid dan banyak lagi) berjibaku dalam kerja social gempa Jogja – Klaten. Lahan kerja kami meliputi; pendidikan dan kesehatan dengan beberapa desa binaan di kecamatan Gantiwarno Klaten.
Mapera mendidikan “Sekolah Ceria” di desa; Gebang, Kragilan, Sangiran aktifitas kami berupa “sekolah Darurat” sebagai pengganti dari aktifitas sekolah pagi dan juga “Sekolah Ceria” yang merupakan gabungan dari sekolah dan TPQ pada sore hari. Dan pastinya kami team mapera ingin menjadikan aktifitas sekolah ceria ini seperti namanya sekolah yang membawa pada kesenangan.
Aku sendiri menjadi coordinator “Sekolah Ceria” di desa Gebang. Di Desa ini aku memiliki murid sekitar 30 anak. Sekolah ini bertempat di Masjid Al hidayah Gebang. MAPERA bersama pengelola TPQ Al Hidayah menghidupkan Sekolah Ceria. Seperti sekolah pada umumnya yang memiliki kurikulum. Sekolah ceria juga memiliki kurikulum dengan pendekatan nilai-nilai sains dan kreatifitas dengan pilar pembelajaran berupa; pengetahuan alam, pembelajaran Seni, movie time, out bond, pembelajaran Al Quran, Keislaman, Sosial dan sejarah.
[caption id="attachment_337904" align="aligncenter" width="490" caption="sekolah ceria MAPERA"]
Belum genap sebulan menjadi relawan, pada minggu ke 2 aku mengalami kecelakaan. Haha. Nyungsep ke kebun tebu. Kecelakaan ini sebenarnya karena kecerobohanku yang tidak berhati-hati mengendarai sepeda motor ditambah sama sekali aku belum trampil mengendarainya (ya, bisa dibilang aku belum bisa menaiki motor secara baik dan benar). Hasil dari kecelakaan tunggal ini adalah kedua tanganku di gip selama 3 bulan dan ternyata aku mempunyai luka cukup dalam dipaha yang memerlukan tindakan khusus dan terseliplah 9 sembilan jahitan dipaha kananku.
[caption id="attachment_337905" align="aligncenter" width="448" caption="relawan MAPERA dan team Muhammadiyah Medical Check up"]
Disini sisi paling dramatis sekaligus sisi paling eksentrik dalam hidupku masa-masa muda awal mengenal kehidupan luar kota secara lebih mendalam.
Dengan kedua tanganku yang terbungkus rapi oleh gips, paha yang masi terasa nyeri-nyeri saat berjalan aku memutuskan tetap beratifitas menjadi bagian dari relawan MAPERA. Dengan keterbatasanku ini hadirlah teman-teman terbaik yang sampai sekarang tetap terjaga persahabatan kami. Mereka adalah teman terbaik yang Allah hadirkan untukku.
[caption id="attachment_337906" align="aligncenter" width="512" caption="outbond bersama anak2 sekolah ceria"]
Dua hari sekali selama sebulan aku dimandikan, bulan kedua aku dimandikan sehari sekali dan pada bulan ketiga aku bisa mandi normal dua kali sehari. Tidak terbayang kerepotan didalamnya. Mandi dimandikan, makan disuapin. Semuanya, semua hal kagiatanku kecuali bicara dan berjalan bisa aku lakukan sendiri. Semua dibantu teman terbaikku Pipit, Naning.
[caption id="attachment_337907" align="aligncenter" width="490" caption="pembelajaran dengan pendekatan kontekstual"]
Alhamdulillahnya Allah masih membuatku bisa berjalan dan berbicara. Dua modal ini adalah modal penting untukku menjadi relawan untuk tetap mengajar sekolah ceria.
Relawan dengan kedua tangan bergips itu jadi bahan lelucon tersendiri untukku dan untuk teman-teman sekitarku pastinya. Aku lebih terlihat seperti korban gemba yang tertimpa reruntuhan dengan patah tulang disana-sini ketimbang mirip seorang relawan.
[caption id="attachment_337911" align="aligncenter" width="480" caption="kondisi alam tidak menyulutkan semangat anak2 sekolah ceria"]
Ya. Aktifitasku sehari-hari bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan sekolah ceria MAPERA di Gebang. Namun tidak menutup kemungkinan juga aku bisa ikut kegiatan lain; mendampingi anak-anak jamboree, outbong, renang, lomba-lomba, medical checkup untuk masyarakat dan sebagainya.
[caption id="attachment_337908" align="aligncenter" width="504" caption="dekat secara emosional dengan peserta didik"]
Banyak cerita tidak terungkap disini. Terlalu banyak warna dan aku tidak mampu menampilkan cerita semua warna-warna itu. Sebagai gantinya biarlah dokumentasi sebagai saksi otentik tentang cerita ini.
[caption id="attachment_337910" align="aligncenter" width="490" caption="sekolah ceria mengikuti jambore anak"]
Tiga bulan berselang tak terasa. Meninggalkan bekas di hati dan ingatan mendalam. Tentang anak-anak, gempa, persyarikatan dan organisasi tercinta dimana didalamnya aku menumbuh penuh warna dan cerita. Dari sini semua berawal, menggulirkan cerit persahabatan, mimpi-mimpi dan cinta, petualangan panjang dan proses yang melelahkan dalam porsi waktu yang cukup banyak dan aku bersyukur mampu melewatinya meskipun tidak akan pernah bisa sempurna masih banyak sekali kurangnya disana-sini.