Mohon tunggu...
Umi Salamah
Umi Salamah Mohon Tunggu... Guru - Rafaeyza n Syafiqa Mom

Dunia begitu indah dan penuh warna. Manusia dilengkapi indera untuk mengalami, merasakan, dan mempelajarinya. Saya suka menjajal semua keanekaragaman yang luar biasa itu _RA

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pendidikan dan Pengembangan Kreativitas Anak Dalam Keluarga

20 Juli 2016   14:13 Diperbarui: 4 April 2017   17:34 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Setiap anak yang dilahirkan berpotensi untuk menjadi cerdas dan kreatif. Dua hal ini adalah hadiah dari Allah yang wajib kita gali sebagai orang tua/pendidik. Dalam buku “Mendidik Ala Rasulullah” Abdul Hamid al-Hasyimi menyebutkan bahwa manusia dibekali dengan fitrah dari Allah berupa Indera, Pengetahuan, Kecerdasan, potensi, motivasi dan kemampuan-kemampuan nalar yang tinggi, sehingga dapat membantunya memahami sesuatu serta menggerakkan mereka untuk berjalan menjelajah dan menemukan pengalaman dan pengetahuan baru.

Kreativitas harus dikembangkan sedini mungkin khususnya dalam keluarga. Usia dini, masa kecil merupakan masa terajaib dan terdinamis dari anak-anak kita. Kemampuan kreatifitas seorang anak dapat terlihat saat anak-anak kita memasuki usia prasekolah sekitar 2-6 tahun. Dalam buku “Education Games” Andang Ismail mengungkapkan bahwa perkembangan anak-anak kita melingkup beberapa hal; Mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar, kritis terhadap keinginanya, lebih banyak bertanya untuk hal-hal yang belum diketahuinya, menjelajah sesuka hati, tidak takut akan resiko dan senang dengan pengalaman-pengalaman baru dan kepekaan yang tinggi akan segala hal. Hal ini memperlihatkan bahwa anak-anak kita berada pada puncak kecerdasan dan hampir 50% beberapa pakar mempercayai bahwa potensi kecerdasanya sudah terbentuk pada saat anak berusia 4 tahun. Kreativitasnya meningkat pada saat anak kita berusia 3 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 4,5 tahun.

Tugas ideal pertama untuk mengembangkan kreativitas anak-anak ada dalam keluarga. Keluarga, disanalah dunia pertaman anak-anak berinteraksi dan mengenangkan kreativita sejak dilahirkan. Dalam buku “Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat” Utami Munandar mengungkapkan bahwa pengembangan kreativitas dalam keluarga, seorang anak dapat mengaktualisasikan dan mengekspresikan dirinya dengan menggunakan semua kemampuan yang dimiliki guna memperkaya pengalaman dalam hidupnya.

Lantas Bagaimanakah mengembangkan kreatifitas anak dalam keluarga? Kak Seto Mulyadi dalam buku Pendidikan Kelarga; 2015 menyebutkan 4P sebagai langkah pendekatan Kreativitas sebagai berikut;

  • Person; Menghargai Kreativitas Diri Anak Sendiri

Percayalah bahwa anak-anak kita sudah dibekali rasa untuk kreatif dari Allah, salag satu cara menghargai kreativitas anak-anak kita dalah dengan memfasilitasi dengan alat-alat permainan edukatif yang tentunya tidak harus mahal,memberikan waktu kepada mereka untuk mengeksplorasi sendiri dan memberikan motivasi. Penghargaan yang tulus akan sangat tertanam dan mengena kedalam ingatan mereka.

  • Process; Menghargai Proses Berkreasi

Berikanlah kebebasan kepada anak-anak kita dalam hal yang bersifat kratifitas, kita sebagai orang tua cenderung tidak sabaran akan proses ini dan cenderung ingin melihat hasil. Padahal sejatinya proses berkreasilah yang terpenting. Jagalah lisan kita untuk tidak terlalu cepat memberi penilain. Justru sebaliknya berikanlah banyak rangsangan, ketertarikan dan pertanyaan-pertanyaan kita pada mereka. Misalnya; apa yang kamu lakukan nak? Bagaimana sih caranya, Ayah ingin tahu lhoo???? Wahh itu bagus sekali… kamu hebat..

Susunlah pertanyaan yang didalamnya tanpa kritik tapi yang lebih bersifat; menyusun kembali; menggabungkan, menyesuaikan mengubah dan sebagainya yang nantinya akan menghasilkan jawaban yang variatif. Dan yang paling penting untuk diingat bahwa KRITIK hanya akan mematikan kreatifitas anak-anak kita.

  • Press; Memberikan Dorongan Atau Motivasi Secara Tepat

Setelah kita memberikan waktu kepada anak-anak kita untuk berproses, dan penghargaan maka selanjutnya adalah memberikan dorongan yang tepat. Misalnya dengan memberikan tantangan-tantangan yang setingkat naik. “Nak.. kemarinkan sudah berhasil buat roket dari gardus bagaimana kalo kita buat robot dari gardus yang lebih bagus… yuk…”

  • Product; Hasil Kreativitas

Melalui upaya-upaya diatas anak-anak kita akan menghasilkan sebuah produk-produk kreatif yang orisinal dari mereka. Beri pujian agar mereka tertantang untuk menghasilakan karya-karya terbaru mereka lagi..lagi.. dan lagi..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun