Kreativitas harus dikembangkan sedini mungkin khususnya dalam keluarga. Usia dini, masa kecil merupakan masa terajaib dan terdinamis dari anak-anak kita. Kemampuan kreatifitas seorang anak dapat terlihat saat anak-anak kita memasuki usia prasekolah sekitar 2-6 tahun. Dalam buku “Education Games” Andang Ismail mengungkapkan bahwa perkembangan anak-anak kita melingkup beberapa hal; Mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar, kritis terhadap keinginanya, lebih banyak bertanya untuk hal-hal yang belum diketahuinya, menjelajah sesuka hati, tidak takut akan resiko dan senang dengan pengalaman-pengalaman baru dan kepekaan yang tinggi akan segala hal. Hal ini memperlihatkan bahwa anak-anak kita berada pada puncak kecerdasan dan hampir 50% beberapa pakar mempercayai bahwa potensi kecerdasanya sudah terbentuk pada saat anak berusia 4 tahun. Kreativitasnya meningkat pada saat anak kita berusia 3 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 4,5 tahun.
Tugas ideal pertama untuk mengembangkan kreativitas anak-anak ada dalam keluarga. Keluarga, disanalah dunia pertaman anak-anak berinteraksi dan mengenangkan kreativita sejak dilahirkan. Dalam buku “Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat” Utami Munandar mengungkapkan bahwa pengembangan kreativitas dalam keluarga, seorang anak dapat mengaktualisasikan dan mengekspresikan dirinya dengan menggunakan semua kemampuan yang dimiliki guna memperkaya pengalaman dalam hidupnya.
Lantas Bagaimanakah mengembangkan kreatifitas anak dalam keluarga? Kak Seto Mulyadi dalam buku Pendidikan Kelarga; 2015 menyebutkan 4P sebagai langkah pendekatan Kreativitas sebagai berikut;
- Person; Menghargai Kreativitas Diri Anak Sendiri
Percayalah bahwa anak-anak kita sudah dibekali rasa untuk kreatif dari Allah, salag satu cara menghargai kreativitas anak-anak kita dalah dengan memfasilitasi dengan alat-alat permainan edukatif yang tentunya tidak harus mahal,memberikan waktu kepada mereka untuk mengeksplorasi sendiri dan memberikan motivasi. Penghargaan yang tulus akan sangat tertanam dan mengena kedalam ingatan mereka.
- Process; Menghargai Proses Berkreasi
Berikanlah kebebasan kepada anak-anak kita dalam hal yang bersifat kratifitas, kita sebagai orang tua cenderung tidak sabaran akan proses ini dan cenderung ingin melihat hasil. Padahal sejatinya proses berkreasilah yang terpenting. Jagalah lisan kita untuk tidak terlalu cepat memberi penilain. Justru sebaliknya berikanlah banyak rangsangan, ketertarikan dan pertanyaan-pertanyaan kita pada mereka. Misalnya; apa yang kamu lakukan nak? Bagaimana sih caranya, Ayah ingin tahu lhoo???? Wahh itu bagus sekali… kamu hebat..
Susunlah pertanyaan yang didalamnya tanpa kritik tapi yang lebih bersifat; menyusun kembali; menggabungkan, menyesuaikan mengubah dan sebagainya yang nantinya akan menghasilkan jawaban yang variatif. Dan yang paling penting untuk diingat bahwa KRITIK hanya akan mematikan kreatifitas anak-anak kita.
- Press; Memberikan Dorongan Atau Motivasi Secara Tepat
Setelah kita memberikan waktu kepada anak-anak kita untuk berproses, dan penghargaan maka selanjutnya adalah memberikan dorongan yang tepat. Misalnya dengan memberikan tantangan-tantangan yang setingkat naik. “Nak.. kemarinkan sudah berhasil buat roket dari gardus bagaimana kalo kita buat robot dari gardus yang lebih bagus… yuk…”
- Product; Hasil Kreativitas
Melalui upaya-upaya diatas anak-anak kita akan menghasilkan sebuah produk-produk kreatif yang orisinal dari mereka. Beri pujian agar mereka tertantang untuk menghasilakan karya-karya terbaru mereka lagi..lagi.. dan lagi..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI