Mohon tunggu...
Keanu RafifAl
Keanu RafifAl Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkembangan Pariwisata Bali Selama Pandemi Covid-19

8 Desember 2022   21:40 Diperbarui: 9 Desember 2022   00:09 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan pariwisata Bali selama pandemi Covid 19

Saat pandemi Covid 19 memasuki Bali, masyarakat disana sangat terpukul, karena mayoritas masyarakat bergantung pada wisatawan yang datang. Bak layangan yang diterpa badai, mungkin itu peribahasa yang dapat menggambarkan pariwisasta Bali saat itu. Karena di tutupnya akses wisata domestik maupun internasional, membuat pariwisata di Bali tidak berjalan. 

Semenjak diberlakukannya PPKM wisatawan di Bali menurun sebanyak -82% atau sekitar 1,0 juta wisatawan yang berkunjung. Pandemi pun berdampak pada SDM di Bali, menurut data BPS jumlah pengangguran di Bali pada tahun 2020 mencapai 144.500 jiwa. Jumlah ini melesat 268% dibandingkan tahun 2019 sebanyak 39.288 jiwa. Ledakan pengangguran terjadi di Kabupaten Badung, mengalami pelonjakan pengangguran hingga 1.671 jiwa.

Berbagai upaya pemulihan ekonomi terus dilakukan, baik berupa program dan stimulus ekonomi oleh pemerintah provinsi Bali seperti stimulus bagi pelaku UMKM. Pemerintah Bali juga menerapkan CHSE ( Clean,Health,Safety, and Environment ) adalah protokol kesehatan yang diterapkan di berbagai tempat seperti rumah makan, hotel. Serta pembayaran non tunai seperti QRIS, dilakukan agar wisatawan merasa aman.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati didaulat menjadi salah satu pembicara dalam acara Pembicara dalam Internasional Tourism Leaders Summit 2022, bertempat di Gedung Ksirarnawa -- Taman Budaya, Art Center, Denpasar pada Selasa (27/9).

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Cok Ace memaparkan materi terkait "Tantangan Pariwisata Bali Pasca Pandemi Covid-19".

Wagub Cok Ace yang juga merupakan Guru Besar di ISI Denpasar mengatakan bahwa dalam membahas pariwisata, maka dirinya membagi atas 5 periode yaitu pertama: lahirnya pariwisata Bali tahun 1902, Kedua tahun 1960 disebut fase Bali Membangun yang ditandai dengan beberapa pembangunan infrastruktur strategis seperi Bandara dan yang lainnya, Ketiga tahun 1980 pariwisata Bali ada di persimpangan jalan, akibat tingginya pariwisata di Bali, Keempat fase Sadya Kalaning Bali dari tahun 2000-2020 yang ditandai dengan Bom Bali dan Pandemi Covid-19, dan Kelima 2022 merupakan periode Bali Era Baru.

Setelah Berakhirnya pandemi covid 19 di Bali. Pariwisata Bali perlahan membaik tetapi masih belum seperti sebelum adanya pandemi.

kondisi pariwisata di Bali tergambar dari tingkat kunjungan penumpang, baik domestik maupun internasional, melalui bandara. Sebelum pandemi, yakni pada 2019, kedatangan penumpang domestik di bandara mencapai 4,98 juta orang dan turun tajam menjadi 1,74 juta orang pada 2020.

Kemudian kembali naik menjadi 1,88 juta orang pada 2021 dan 2022 sampai bulan Mei tercatat 1,38 juta orang. Kedatangan wisnus (wisatawan nusantara) mencapai puncaknya pada tgl 1 Mei 2022 yakni mencapai 18.594 orang, lebih tinggi dibandingkan rata-rata harian Desember 2021 sebanyak 11.434 orang,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun