Mohon tunggu...
Nazril Irham F
Nazril Irham F Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Hari esok lebih baik dari hari ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Membangun Sense Of Place Wisata Magrove Blimbingsari untuk Ekonomi Kreatif di Banyuwangi

22 November 2024   15:52 Diperbarui: 22 November 2024   17:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengembangkan wisata mangrove di Blimbingsari bukan hanya soal menarik wisatawan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat lokal. Dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pengelolaan, wisata ini dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan ya itu seperti : 

  • Pelatihan Pemandu Lokal: Melatih masyarakat menjadi pemandu wisata yang informatif.
  • Kriya dan Souvenir: Membuat produk kriya seperti gantungan kunci, lukisan, atau miniatur mangrove untuk dijual sebagai oleh-oleh.
  • Homestay dan Kafe Lokal: Menyediakan penginapan dan tempat makan berbasis komunitas.

Dengan ekonomi kreatif, kawasan ini dapat menciptakan lapangan kerja baru sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Promosi Digital untuk Memperkuat Sense of Place

Promosi melalui media digital sangat penting untuk memperluas jangkauan wisata mangrove Blimbingsari. Konten kreatif seperti video perjalanan, foto-foto keindahan alam, atau cerita masyarakat lokal dapat dipublikasikan melalui media sosial. Selain itu, kemitraan dengan platform pariwisata atau influencer dapat membantu menarik perhatian wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Kesimpulan

Wisata mangrove di kawasan Blimbingsari memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi berbasis sense of place yang menggabungkan nilai alam, budaya, dan ekonomi kreatif. Dengan membangun pengalaman wisata yang edukatif dan autentik, kawasan ini dapat menciptakan hubungan emosional yang mendalam bagi wisatawan, memperkuat identitas lokal, dan memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Strategi seperti pengembangan wisata edukasi, integrasi seni dan budaya, inovasi produk lokal, serta promosi digital dapat mendukung tujuan ini. Dengan pengelolaan yang tepat, wisata mangrove Blimbingsari dapat menjadi model pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan, budaya, dan ekonomi secara seimbang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun