Mohon tunggu...
Kenzie Lieka
Kenzie Lieka Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo, saya adalah seorang pelajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Proses Transisi Saya Menjadi Siswa SMA

29 Oktober 2024   16:09 Diperbarui: 29 Oktober 2024   16:13 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sebagian orang merasa nyaman dengan sekolah menengah pertama mereka sehingga mereka memutuskan untuk melanjutkan pendidikan mereka di SMA yang sama. Saya pribadi juga merasa nyaman dengan sekolah menengah pertama atau SMP saya. Namun, saya memutuskan untuk keluar dari zona nyaman itu.

Cerita ini dimulai saat saya duduk di kelas sembilan atau kelas tiga SMP. Saya menyelesaikan proses pendidikan saya di SMP Regina Pacis Bogor pada tahun 2024. Pada saat beberapa teman saya telah yakin untuk pindah ke sekolah baru saya, Kanisius. Kala itu, saya sama sekali tidak memiliki niatan untuk melanjutkan edukasi saya di sekolah yang lain. Namun, saat detik-detik Kolese tersebut mencapai batas akhir waktu pendaftaran, saya meyakinkan diri saya untuk mendaftar di Kolese Kanisius. Awalnya, sekolah itu hanya menjadi pilihan kedua saya, dan saya sama sekali tidak berharap untuk diterima menjadi seorang Kanisan. Namun, setelah pengumuman siswa baru yang diterima telah dipublikasikan, ternyata saya adalah salah satu siswa yang diterima di Kolese Kanisius Jakarta.

Saya adalah anak yang lahir dan besar di kota hujan, Kota Bogor. Peristiwa tersebut membuat saya berpikir apakah ini jalan yang terbaik bagi saya? Saat itu, saya hanya berpikir bahwa Tuhan telah menyiapkan rencana yang sungguh baik bagi saya. Faktor lain yang membuat saya semakin yakin bahwa Kolese Kanisius adalah bagian dari perjalanan hidup saya adalah motivasi dari orang tua saya. Orang tua saya sangat mendukung keputusan saya untuk mendaftar di Kolese Kanisius. Sisa waktu bersama teman-teman saya di SMP Regina Pacis sungguh saya nikmati.

Saat awal tahun pelajaran, terus terang saya merasa kesulitan untuk mengikuti pelajaran. Namun, kesulitan tersebut tidak memadamkan semangat saya. Saya terus berusaha belajar dengan baik dan beradaptasi dengan budaya belajar yang relatif sulit bagi saya.  Dengan penuh dukungan dari orang tua saya, saya berhasil meraih nilai yang cukup baik pada rapor tengah semester ganjil. Menurut saya, budaya belajar di Kolese Kanisius sungguh jauh berbeda dengan budaya di SMP saya. Tempo belajar di Kolese ini sungguh cepat dan materi pembelajarannya juga relatif banyak. Pencapaian saya berupa nilai-nilai yang relatif baik itupun tidak diraih secara mudah, dibutuhkan usaha belajar yang tekun. 

Saya berharap para pelajar Pancasila yang merasakan hal yang serupa seperti saya dapat mengatasi dan dapat cepat beradaptasi, agar niat awal untuk menjalani pendidikan yang baik dapat terealisasi. Pengalaman saya merupakan pengalaman yang sangat mendalam bagi saya dan merubah gaya hidup saya yang tadinya menyepelekan sekolah menjadi lebih bersemangat. Semoga pengalaman yang saya ceritakan secara singkat ini dapat menjadi motivasi bagi para pelajar Indonesia yang mengalami hal atau perasaan yang serupa. Bagi para pembaca, pesan saya singkat adalah teruslah menjalani segala hal yang telah dan sedang terjadi, jangan sampai kita berhenti berjuang ditengah jalan. Percayalah bahwa semuanya itu telah direncanakan sebaik-baiknya oleh Tuhan. Kita hanya perlu menerima hal itu dengan penuh syukur dan penuh totalitas.

Sekian artikel berupa cerita singkat pengalaman dari saya, jika ada kesalahan kata saya sampaikan maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun