Mohon tunggu...
kazimi yu
kazimi yu Mohon Tunggu... WRITER AND ENTERPRENEUR -

Jemari dan ujung penaku adalah satu-satunya cara untuk mendekapmu ketika rinduku sudah membuncah...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Oda, Maukah Kalian Memelukku?

22 Mei 2016   19:22 Diperbarui: 22 Mei 2016   19:37 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Would you hug me but i have Aids "

Mataku terpaku tuisan yang terpampang di T-shirt hitam yang di pakai seorang gadis remaja, wajah terlihat tirus dengan senyum sunging kecil dan mata sayu cekung dengan garis tulang pipi yang kuat aku prediksi Gadis itu masih berusia belia sekitar 16th.

Mataku berseribobok dengan tatapan matanya, akhirnya aku lempar senyum paling ramah yang aku miliki dan dia membalasku...dengan menarik kopernya dia berjalan mendekati " boleh saya duduk di sini kakak" kalimat itu pelan meluncur dari bibir tipisnya yang terlihat kering " ohhh silahkan, aku geser pantatku untuk memberikan space ruang kepada gadis itu " tujuan kemana mba..." tanyaku lirih membuka obrolan kami " aku mau ke surabaya kak...pulang " aku bergumam kecil dan mengangguk-angguk

Soekarno airport seperti hari-hari biasanya di terminal pintu keberangkatan 2 selalu ramai oleh orang yang akan melakukan perjalanan ataupun tidak...kembali mataku melirik t-shirt yang di pakai gadis di sebelahku " hmmm t-shirt kamu keren, aku suka dengan kalimatnya " spontan bibirku mengatakan kalimat itu, entahlah aku hanya reflek tanpa berpikir nantinya apakah gadis itu tersinggung atau tidak, dan gadis itu melihatku sambil tersenyum manis sekali " Saya penderita oda kak..." hanya kalimat pendek itu yang meluncur dari bibirnya, seperti tertohok hatiku, gadis yang begitu belia pikirku " kamu masih sekolah ? " dan itu pertanyaan tiba-tiba yang aku ajukan, dan dia mengangguk kecil " ya kak...tetapi aku mengambil kelas malam di sekolah terbuka karena sekolah umum belum siap menerima kehadiran orang-orang seperti kami.

Aku terdiam seribu bahasa tanpa berkata-kata, semua angan dan ingatan melayang, semua pertanyaan-pertanyaan yang kerap lelah untuk mencari jawaban dan sebuah keadilan, kenapa harus begini dan seperti itu....mereka adalah manusia yang memiliki hak dan keinginan untuk di manusiakan terlepas dari apa yang menimpa mereka dan mereka jalani...kalimat KEADILAN BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA yang termaktub dalam isi pancasila sila ke 5 aku rasa itu hanya slogan yang semakin meluntur tanpa pernah ada satupun yang memahaminya, kesempatan dan keinginan untuk di perlakukan sama dan dengan hak sama tanpa harus di pandang menjadi seorang pesakitan masih belum ada di negeri ini.

Hanya di pandang sebelah mata dan di anggap sebagai wabah yang harus segera di basmi, meskipun kerap apa yang mereka alami adalah sebagai korban di mana mereka tidak tahu apa-apa.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Kemudian aku menoleh ke samping dan menatap lembut gadis itu sebelum jadwal keberangkatanku yang beberapa menit lagi akan di umukan " boleh aku memlukmu ? " permintaan sederhana dengan senyum hangat, gadis itu mengangguk ramah dan tertawa kecil, kemudian kita berdiri dan saling berpelukan dengan erat " jaga kesehatanmu baik-baik dan teruslah menjadi bermanfaat bagi dirimu sendiri juga orang-orang di sekitarmu...dunia ini begitu luas dan indah untuk kita sia-siakan jika kita hanya berbuat tidak baik " dia mengangguk dan dengan begetar menjawab kalimatku " terima kasih kak..ini semua sungguh penting bagi orang-orang seperti kami " lalu aku beranjak meninggalkan sedikit jejak kebaikan untuk dia gadis belia dengan baju yang bertuliskan " WOULD YOU HUG ME BUT I HAVE AIDS " beberapa pasang mata memandang kami berdua dan tatapan masing-masing dan isi kepala masing-maslangkahku semakin menjauh untuk menuju kabin pesawat yang akan menerbangkan aku ke Bengkulu hari ini.

Tuhan menciptakan semua hambanya untuk saling berpikir dan hanya akal dan hatilah tempat menjadikan diri kita kaya akan segala hal, air, tanah, udara dan seluruh isi bumi ini Tuhan berikan untuk kita nikmati tanpa pernah membedakan yang satu dengan lainnya. lalu siapa kita yang begitu berani dan dengan pongah membedakan manusia satu dengan lainnya...

www.tumblr.com
www.tumblr.com
koleksi planet kenthir
koleksi planet kenthir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun