Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Zoning Out, Antara Kebiasaan dan Skala Prioritas

5 November 2024   14:59 Diperbarui: 5 November 2024   16:35 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lembaran pada sebuah buku. (Foto oleh Caio | Source Pexels.com) 

Saya berkeyakinan, semakin banyak seseorang membaca maka semakin pula ia memilih kalimat yang keluar dari mulutnya; ia hanya akan bicara pada sesuatu yang ia anggap perlu dan penting. Ini tak semata-mata ia seorang introvert. 

Apa kita boleh berharap ada orang Indonesia bisa menembus Nobel Sastra? 

Hm...mungkin saja bisa, itu bisa dimulai dari kebiasaan membaca rakyatnya?!

Baca juga:

Han Kang yang Istimewa Peraih Nobel Sastra, Mendobrak Dunia dan Patriarki Korea

—

Kita masih berkutat pada narasi bagaimana kita masih tertatih-tatih membangun kebiasaan membaca—kita belum pada seberapa banyak buku yang sanggup dibaca. Padahal di antara gempuran arus informasi yang tampaknya kian tidak sehat, membaca buku—selalu—bisa menawarkan alternatif lain.

Ilustrasi lembaran pada sebuah buku. (Foto oleh Caio | Source Pexels.com) 
Ilustrasi lembaran pada sebuah buku. (Foto oleh Caio | Source Pexels.com) 

Hingga sekarang berdasarkan berbagai riset, negara Amerika Serikat masih memuncaki rekor membaca buku tertinggi di dunia dengan rata-rata durasi membaca buku tiap masyarakatnya sebanyak 257 jam dalam setahun dengan rata-rata 17 buku dalam kurun waktu yang sama. 

Secara statistik—jika dihitung dengan kalkulasi yang sama—mungkin saya boleh melampaui Amerika, tapi tidak dengan jumlah buku yang dibaca; untuk yang ini, saya masih bisa dikatakan payah. 

Saya sendiri menyoal membaca buku, tidak ada aturan baku perihal tebal-tipisnya sebuah buku, genrenya seperti apa, fiksi atau bukan apalagi sampai merepotkan diri hanya karena mempermasalahkan itu buku lawas atau keluaran terbaru; 

selama buku itu menggoda saya, maka pada buku itu pula hati saya tertambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun