1.
Budi membacakan anaknya sebuah cerita dari buku tuan dongeng Roald Dahl—berjudul Alice in Wonderland—yang diambilnya persis di atas sebuah kaleng Khong Guan kosong.
Isi kaleng yang berupa banyak macam biskuit itu telah tandas kemarin. Budi sengaja membelinya untuk si anak piyik kesayangan tiga hari yang lalu di minimarket yang berjarak dua ratus meter dari kantor tempatnya bekerja.
Perihal mendongeng, Ibu dari anaknya yang memulai—tetapi, sejak dua minggu lalu Budi lah yang melanjutkan tradisi itu: mendongeng.
"Yah, Mama napa ngga pulang-pulang?"
Budi menatap wajah anak perempuannya. Pendar rindu menyelinap di kedua bola mata balita yang bicaranya masih "atak-utuk" itu.
2.
Di Korea, Ani memutar kenangan.
Ada seorang pemuda, semasa kuliah jadi teman seangkatan. Baik, sabar, dekat dengan Tuhan.
Hingga pada waktunya, perjodohan semacam titah raja dan keinginan kedua orangtua tak kuasa dibantah.
3.
Istri Budi telah mendiang. Pasalnya, cuma karena meriang tapi karena terlambat ditangani tahu-tahu meregang.
Diperistri tanpa pernah tahu tidak dicintai karena cinta Budi telah diberikan untuk Ani.
Tapi, sebelum isterinya untuk selamanya pergi—dan demi anak perempuannya, Budi membulatkan tekad untuk belajar mencintai.
4.
Kanan atau kiri yang kau pilih menentukan perjalanan hidupmu ke depan—masing-masing memiliki jawaban.
Malam ini, Budi mendapat ilham. Ia ingin mencoba peruntungan. Menelepon Ani yang tinggal di kejauhan. Desas-desusnya sedang proses perceraian.
Tapi, karena saldo pulsa habis dan belum top up, akhirnya ia urungkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H