Sekarang, coba jawab.
Jika tidak tahu dengan benar berapa waktu yang diperlukan, izinkan saya membagikan satu trik agar mudah menjawabnya. Namun sebelumnya, saya harap jangan lekas diambil hati dan sewot di pojokan setelah nanti saya paparkan ya?Â
Saya hanya ingin semua dari kita berubah menjadi insan-insan yang realistis dalam menyikapi sesuatu—terutama dalam hal asmara yang muaranya (baca: berharap) jenjang pernikahan.
Karena, berkaca dari pengalaman lah sebenarnya saya berani membagi trik ini.
Saya ulangi sekali lagi pertanyaannya: berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mengenali calon mertua sejak pertama kali berkenalan sebelum mengambil keputusan menikah—atau tidak?
Ini bukan pertanyaan yang main-main; ini pertanyaan krusial.
Jawaban dari pertanyaan ini yang menentukan bagaimana kisah asmara seseorang berakhir!
Dan perhitungan waktunya dapat diambil setelah seseorang itu berhasil bertatap muka dengan calon mertuanya untuk kali pertama. Karena mengenal calon mertua dari obrolan dengan pasangan akan beda ceritanya dengan mengenal calon mertua setelah bertemu dengan mereka secara langsung.Â
Jadi begini, saya boleh katakan, seseorang yang telah berhasil berkenalan dengan calon mertuanya selanjutnya dia harus tegas menentukan sikap; dia harus tancap "gas".Â
Trik sederhana yang saya maksud adalah segera tentukan tenggat!
Dengan kata lain, dia harus menentukan sendiri berapa lama waktu pendekatan itu berproses (baca: mengenal lebih jauh sang calon mertua)—terlepas calon mertuanya menujukkan sikap yang "very welcoming" atau tidak terhadapnya sejak perkenalan pertama.Â