Ternyata hampir dua tahun sejak pandemi ditetapkan ditanah air.
Waktu berjalan begitu cepat. Langkah kaki menapak bersentuhan, diiringi tumpukan pilu kerinduan.
Berjam-jam sudah hujan turun membasahi bumi, membuat semakin subur tanaman, meninggalkan genangan dipelataran, sembari mengubur kenangan dihati seseorang untuk kemudian membawa keberkahan bagi penduduk sekitar.
Dinginnya hujan membawa ingatan sampai pada lika-liku perjalanan kehidupan, yang  membuatku sampai pada titik melepaskan, merelakan dan memperpanjang.
Melepaskan harapan yang kini menjadi sebuah kenangan, merelakan mimpi yang sepertinya harus aku simpan dan memperpanjang masa garansi kejombloan (Hehe)
Alhamdulillah 'alaa kulli haal..
Tak terasa hari demi hari sudah terlewati dan izinkan aku untuk berterimakasih kepada diri sendiri.
Terimakasih diri sendiri..
Karena [dengan taufiq dan pertolongan dari Allaah]Â telah melewati banyak sekali rintangan walau masih banyak juga kekurangan. Kekurangan yang seharusnya menjadi pelajaran dihari yang akan datang dengan terus melakukan perbaikan [biidznillaah]
Terlepas dari cita-cita yang masih kau simpan, kau hebat :)
Mengambil pelajaran dari orang-orang sekitar dan membawanya dalam sebuah pola kehidupan meski masih sering terlupakan.