Mohon tunggu...
Kaylifa Raissa
Kaylifa Raissa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang

Night Owl

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Es Tape Ketan, kuliner Khas Indonesia yang Harus Kembali Dilestarikan

7 Maret 2023   09:57 Diperbarui: 7 Maret 2023   10:02 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negara Indonesia adalah negara beriklim tropis yang memiliki cuaca cenderung panas. Salah satu cara masyarakat untuk menghadapi suhu panas Indonesia adalah dengan memakan jajanan es untuk mendinginkan tubuh. Indonesia sendiri terkenal memiliki banyak kuliner es tradisional, salah satunya adalah es tape ketan.

Tape ketan adalah kuliner bercita rasa asam dan manis yang terbuat dari hasil fermentasi nasi ketan dan ragi. Menurut sejarahnya, tape ketan berasal dari Desa Cibeureum, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan hanya disajikan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun seiring waktu, tape ketan mulai disajikan pada hari-hari biasa dan tersebar luas di masyarakat karena rasanya yang enak dan unik. Proses pengolahan tape ketan memiliki tahap yang cukup rumit. Nasi ketan diolah dengan dengan ragi, kemudian diberi pewarna alami dan dibungkus dengan daun jambu atau daun pisang. Setelah itu, tape ketan difermentasi selama tiga hari atau sampai satu minggu. Tape ketan memiliki berbagai khasiat, diantaranya adalah melancarkan sistem pencernaan, meningkatkan imunitas tubuh dan fungsi jantung. Salah satu produk olahan tape ketan adalah es tape ketan.

Es tape ketan berasal dari Desa Bakung, Cirebon. Es ini sudah banyak dijual sejak tahun 1980-an. Minuman yang memiliki wangi khas dan warna yang menggugah selera ini menjadi salah satu kudapan yang populer dijadikan takjil saat bulan puasa. Es tape ketan berisi banyak komponen, antara lain tape ketan, es serut dan sirup gula. Tak jarang juga hidangan ini dipadukan dengan buah-buahan seperti nangka, kelapa, mangga dan alpukat.

Hidangan segar ini memang cukup terkenal pada masanya. Namun seiring perkembangan zaman, kuliner ini mulai terancam punah. Salah satu faktornya adalah persediaan bahan baku yang mulai langka dan sulit ditemukan, serta sepi peminat karena mulai tergeser dengan makanan-makanan modern yang lebih digemari oleh kalangan muda.

Adapun beberapa cara untuk melestarikan kembali es tape ketan adalah sebagai berikut.

  • Mengenalkan es tape ketan ke dunia internasional dengan cara mengekspor tape ketan dan membuat usaha tape ketan di luar negeri,
  • Memperkenalkan kembali es tape ketan kepada kalangan muda,
  • Mengembangkan es tape ketan dengan inovasi baru yang disesuaikan dengan perkembangan zaman agar lebih banyak orang yang tertarik,
  • Membanggakan es tape ketan sebagai salah satu kuliner khas Indonesia,
  • Mengadakan workshop atau lokakarya yang mengajarkan cara membuat es tape ketan,
  • Mengikutsertakan es tape ketan dalam festival kuliner.

Es tape ketan adalah salah satu kuliner khas Indonesia yang telah diwariskan secara turun temurun dan telah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Akan sangat disayangkan apabila kuliner tersebut harus hilang karena perkembangan zaman. Beberapa upaya di atas  dapat dilakukan oleh generasi muda untuk mencegah punahnya es tape ketan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun