Mohon tunggu...
Kay Solomon
Kay Solomon Mohon Tunggu... -

tidak LULUS dari 3 Universitas yang Berbeda dengan Predikat Cuma Lungguh (cuma duduk2 saja). \r\nWebsite : www.og-investmentindonesia.com\r\nBlog : www.meta-news-id.blogspot.com\r\nToko : http://jeans-ji.com\r\n\r\nNews Bio : Baru-baru ini baru saja mendapatkan kiriman mobil FREED dari seorang janda kaya negeri antah berantah setelah sebulan sebelumnya aku dideportasi dari negeri tersebut karena tampangku yang aduhai. Kejadian ini membuatku sadar, ternyata jaman sekarang dengan JUALAN tampang aku bukan hanya bisa hidup tapi juga bisa hidup makmur. Mantappp!! hidup orang ganteng!!!

Selanjutnya

Tutup

Money

Penulis Muda Yang Bergairah dan Yang Tumbang

13 Juni 2013   15:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Karier menulis di negeri ini seakan-akan membutuhkan tenaga ekstra yang lebih banyak dari pada profesi lainnya. Bagaimana tidak? Setidaknya hal itu didasarkan pada beberapa faktor :


  • Kebiasaan membaca yang masih rendah
  • Apresiasi pemerintah terhadap dunia kepenulisan yang kurang dibandingkan dengan bidang lainnya
  • Semangat pembajakan tulisan yang demikian tinggi dari pelaku bisnis bajakan


Maka tak pelak lagi, dunia kepenulisan Indonesia betul-betul membutuhkan bukan saja seorang penulis, tapi juga seorang ksatria yang turun gunung menjadi penulis.

Ksatria tersebut mustilah seorang ksatria yang tahan banting, berpengalaman terhadap lika-liku hidup, mampu bertahan hidup dalam gelombang ketidak pastian yang sangat lumrah dialami penulis.

Dari jaman ke jaman kondisi tersebut nampaknya belum berubah, walaupun beberapa kabar yang sangat menggembirakan dengan munculnya buku-buku best seller karya penulis lokal hingga akhirnya diangkat ke layar lebar. Tentu saja hal itu menjadi oase tersendiri dan pemicu motivasi yang dibutuhkan oleh para penulis Indonesia yang kadangkadang kembang dan seringkali kempis.

Penulis memang bukan profesi bisnis, seperti profesi lainnya, tetapi penulis juga mahluk ekonomi yang butuh kehidupan layak seperti profesi lainnya. Penulis adalah profesi yang dituntun oleh nurani. Para penulis lebih membutuhkan makanan bathin dari pada makanan lahir.

Alangkah heroiknya!

Memang demikian adanya.

Tetapi bukan berarti itu menjadi pembenaran bahwa penulis mustilah orang-orang gembel yang di tangan kanannya terjepit sepuntung rokok dan di tangan kirinya memegang buku, sementara di telinga kirinya bertengger pulpen usang.

Penulis juga berhak wangi, dengan setelan jas rapi dan dasi mengkilap. Rambut tersisir rapi laksana Don Juan, sepatu bermerk Bulgari dan tas ransel yang berharga ratusan ribu.

Kami, Jeans Ji mengajak para penulis muda (tetapi belum tumbang hingga saat ini hehehehe ) untuk bersama-sama membangun sebuah website yang telah kami sediakan untuk mempromosika buku-buku yang kita tulis dan menjualnya dalam bentuk ebook. Hard copy akan diterbitkan dengan syarat-syarat tertentu.

Dapatkan royalti yang menggiurkan dari kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun