Membuat contoh positif bagi generasi mendatang adalah tugas mahasiswa juga khususnya bagi masyarakat vokasi karena sebagai generasi sigap dan bermanfaat bagi masyarakat dengan pengalaman praktisi yang menjadikan mahasiswa vokasi ahli dalam ilmu tersebut , maka keperdulian lingkungan dengan membuat contoh positif sudah pasti harus menjadi keahlian dari mahasiswa vokasi.
Tujuan dari adanya kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan adalah terciptanya lingkungan yang bersih, kondusif, aman nyaman dan bersih, sehingga peran mahasiswa vokasi disini sebagai pionir utama dalam pergerakan tersebut dan tentunya sebagai penjembatan antara masyarakat guna menciptakan keteraturan lingkungan.
Berikut beberapa Langkah yang dapat dilakukan dengan strategi berikut :
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, terutama pasal 65 ayat 2 bahwa salah satu hak masyarakat adalah mendapatkan pendidikan lingkungan hidup. Dengan mengacu pada peraturan tersebut, maka pemerintah membuat kebijakan untuk melaksanakan serta menerapkan suatu pendidikan lingkungan hidup pada sekolah dan perguruan tinggi.
Mengembangkan strategi untuk menumbuhkan tanggung jawab lingkungan pada mahasiswa vokasi sangat penting untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Sebagai mahasiswa, kita memiliki peran penting dalam memahami pemahaman, perilaku, dan komitmen mereka terhadap pengelolaan lingkungan. Berikut adalah beberapa strategi praktis dan efektif untuk mencapai hal ini:
1.Mengintegrasikan Keberlanjutan di Seluruh Kurikulum
Dengan memasukkan topik-topik keberlanjutan ke dalam mata pelajaran kejuruan, kita dapat menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini dan menjadikannya sebagai kebiasaan seumur hidup.
2.Memasukkan diskusi, studi kasus, dan proyek yang berkaitan dengan tantangan lingkungan dalam industri tertentu. Contohnya dalam mata kuliah konstruksi, jelajahi bahan bangunan yang berkelanjutan dan desain yang hemat energi.
3.Teknik otomotif dapat mendiskusikan praktik perawatan kendaraan yang ramah lingkungan.
4.Program kuliner dapat menekankan pada sumber bahan makanan yang bertanggung jawab.
Selain melalui proses pembelajaran di kelas, proyek langsung dapat dilakukan sehingga memberi dampak pada dunia nyata, seperti