Adiwiyata adalah salah satu program dari Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong kesadaran masyarakat sekolah dalam mencintai dan melestarikan lingkungan hidup. sedangkan sekolah atau madrasah Adiwiyata sendiri diartikan sebagai Sekolah Atau madrasah yang bertujuan untuk menyadarkan warga madrasah dalam mencintai dan melestarikan Lingkungan. Semua kegiatan dan pembelajaran dalam Madrasah Adiwiyata selalu dikaitkan dengan  Cinta Lingkungan.
ciri khas dari madrasah Adiwiyata Adalah adanya kenyamanan dalam madrasah tersebut dan berbudaya lingkungan. Selain itu ada beberapa bentuk partisipasi dari warga madrasah yang sangat berperan dalam menciptakan sekolah Adiwiyata diantaranya adalah : melakukan pengurangan dlam penggunaan listrik, air serta ATK dan selalu menjaga kebersihan dan pelestarian lingkungan yaitu dengan memilah milah antara sampah organik dan non organik. Meminimalisir penggunaan barang yang sekali pakai dan diganti dengan peralatan yang ramah lingkungan, misalnya membawa bekal minum dari rumah, Â dengan sseperti itu akan mengurangi sampah botol plastik.
Kriteria penghargaan Madrasah adiwiyata meliputi 4 Aspek diantaranya : 1) Aspek kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan hidup, 2)Aspek Kurikulum Sekolah berbasis Lingkungan Hidup, 3) Aspek kegiatan lingkungn sekolah berbasis partisipatif dan 4)Aspek pengelolaan pendukung sarana dan prasarana yang ramah dengan lingkungan.
Beberapa Program pada Madrasah/ Sekolah Adiwiyata diantaranya adalah : Pertama,Kampanye lingkungan yang dilakuk oleh semua warga madrasah, baik selama pembelajaran maupun setelah siswa selesai pembelajaran, contoh penerapannya yaitu misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya dan pemilahan jenis sampah. Kedua, antisipasi sampah, semua warga madrasah diharapkan meminimalisir penggunaan barang yang bisa menimbulkan sampah, misalnya dengan mebawa bekal minum dari rumah, atau menyediakan tempat atau wadah utk membeli makanan sehingga dapat mengurangi sampah plastik. Ketiga, kegiatan pemilahan sampah, dalam membuang sampah, seluruh warga madrasah harus memilah milah jenis sampah yang akan dibuang, yaitu antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik bisa dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik bisa dipilah pilah lagi agar bisa di daur ulang. Keempat, Pemanfaatan sampah (daur ulang) dalam kegiatan inilah jiwa kewirausahaan siswa bisa ditumbuhkan. kegiatan daur ulang dalam madrasah Adiwiyata biasanya berupa pengolahan botol minum bekas atau pemanfaatan bekas  bungkus makanan ringan menjadi bahan layak pakai. Botol plastik yang dikumpulkan akan diisi dengan sampah sampah bekas makanan ringan sampai penuh dan keras, hasil dari kegiatan ini biasa disebut dengan Ecobrick atau penjara sampah. ecobrick yang telah dikumpulkan dapat digunakan menjadi barang layak pakai, misalnya digunakan untuk kursi tempat duduk, gapura dll. setelah menjadi barang pakai anak anak bisa menjual melalui kegiatan pameran produk yang biasanya dilakukan pada akhir semester.Â
Selain ecobrick, hasil daur ulang lainnya yaitu penggunaan bungkus snack atau bungkus kemasan lainnya dikumpulkan dan kemudian dijadikan uuntuk barang yang berguna misalnya vas bunga, tas belanja, atau hiasan lainnya.
Kegiatan semacam ini bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa madrasah sehingga diharapkan kelak setelah mereka dewasa akan siap terjun ke masyarakat dengan bekal jiwa kewirausahaan yang sudah ditumbuhkan sejak menjadi siswa Madrasah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H