Rasionalisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa logika adalah sumber dari segala pengetahuan. Aliran ini mengutamakan daya akal budi untuk memperoleh kebenaran. Perkembangan pemikiran Rasionalisme dimulai sekitar abad ke-17 yaitu tercapainya kedewasaan pemikiran, sehingga pada abad ini muncul pandangan-pandangan tentang pengetahuan alamiah manusia, logika dan pengalaman.Â
Munculnya rasionalisme dilatarbelakangi oleh keinginan untuk membebaskan diri dari pemikiran tradisional. Pemikiran rasional adalah pemikiran yang mengandalkan logika, yang hasilnya selalu masuk akal.Â
Dengan pemikiran tersebut, hal itu dapat membantu seseorang untuk berpikir lebih kritis, metodis, tertib, dan koheren. Pemikiran ini membuat seseorang untuk selalu memandang masa depan dan bertindak sesuai rencananya. Sebelum melakukan sesuatu, orang yang berpikiran rasional akan selalu melihat sebab dan akibatnya. Tentunya, rasional adalah pemikiran menurut akal dan logika yang sehat.Â
Pada umumnya, politik adalah rasional, dikarenakan oleh pengelolaan negara yang dikuasai dan diberikan oleh rakyat lalu didistribusikan ke dalam sistem politik. Melalui kuasa tersebut, tindakan dan keputusan politik diambil dengan logika untuk mencapai suatu tujuan.Â
Di dalam politik, tujuan dan cara untuk mencapainya harus memiliki kerangka logika yang jelas dan kritis. Misalnya, komunikasi politik untuk menentukan kepala daerah.Â
Idealnya, komunikasi politik sama dengan komunikasi yang rasional, dimana partai-partai politik menyeleksi anak bangsa yang terbaik untuk ditawarkan kepada rakyat sebagai calon kepala daerah baik di tingkat kabupaten/kota, maupun tingkat provinsi.Â
Dalam menentukan pemimpin, para anggota partai politik selalu melihat kualitas tokoh yang akan dipilih. Komunikasi yang rasional tersebut adalah komunikasi yang bertujuan untuk melihat prestasi dan visi misi  yang terbaik calon kepala daerah. Komunikasi yang rasional tidak melihat latar belakang calon yang dipilih, namun komunikasi tersebut bertujuan untuk melihat kualitas tokoh yang akan diusung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H