Mohon tunggu...
Kayla Widya Aqilla
Kayla Widya Aqilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Farmasi

Mahasiswi S1 yang sedang melakukan studi di bidang kefarmasian

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Mengenal Tren Fast Beauty: Dari Pengertian hingga Dampak dan Solusi

15 Desember 2024   03:41 Diperbarui: 15 Desember 2024   03:54 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Produk Kecantikan (Sumber: https://pin.it/2Saa47kj8)

Tren kecantikan menjadi salah satu tren yang berkembang paling cepat akhir-akhir ini. Produk kecantikan telah digunakan oleh berbagai kalangan usia, baik laki-laki maupun perempuan.  Bahkan, penggunaan produk kecantikan telah dianggap sebagai kebutuhan primer bagi sebagian orang. Media sosial, terutama Tiktok, Instagram, dan Youtube, memungkinkan tren kecantikan menjadi viral dalam waktu yang singkat. Industri-industri produk kecantikan pun berlomba-lomba meluncurkan inovasi  produk kecantikan yang relevan dengan tren kecantikan terkini. Tren kecantikan yang viral dalam waktu singkat dan terus berubah-ubah ini menyebabkan adanya tuntutan untuk terus melakukan inovasi yang lebih menarik dari lawan saingnya sehingga terjadi persaingan ketat antar industri kecantikan. Hal inilah yang menjadi faktor utama terjadinya tren fast beauty.

Fast Beauty: Tren Kecantikan Cepat yang Mewarnai Tren Global

Fast beauty adalah istilah untuk menggambarkan fenomena produksi dan distribusi produk-produk kecantikan dalam waktu yang singkat untuk memenuhi tuntutan pasar. Tuntutan pasar ini berubah-ubah secara cepat karena mengikuti perkembangan tren yang dipengaruhi oleh algoritma media sosial. Tren fast beauty menjadi semakin relevan di era media sosial dan perdagangan elektronik karena keduanya telah menciptakan lingkungan yang ideal untuk mempercepat pertumbuhan dan popularitas tren kecantikan. Seperti yang kita ketahui, media sosial mengedepankan estetika visual yang menjadi kunci daya tarik produk fast beauty. Media sosial menciptakan fear of missing out (FOMO), di mana konsumen merasa perlu mengikuti tren terbaru agar tetap terlihat relevan. Rasa takut inilah yang menyebabkan permintaan produk kecantikan terus meningkat dalam waktu yang singkat. Alhasil, industri kecantikan dipaksa untuk terus menciptakan produk-produk yang inovatif dan unik agar dapat mempertahankan perhatian pasar.

Berdasarkan data Statista, pendapatan pasar kecantikan dan perawatan pribadi di Indonesia diperkirakan telah mencapai 9,17 miliar dolar AS pada tahun 2024. Salah satu alasan kuat peningkatan konsumsi produk kecantikan adalah kemudahan akses perdagangan elektronik. Banyak platform perdagangan elektronik menawarkan fitur belanja yang terintegrasi dengan media sosial, seperti tautan "Shop Now" di Instagram atau TikTok Shop, yang memudahkan konsumen untuk membeli produk secara langsung dari platform tersebut. Situs perdagangan elektronik sering kali menggunakan strategi promosi seperti diskon waktu terbatas atau peluncuran produk eksklusif sehingga mendorong konsumen untuk membeli produk dengan cepat. Apalagi, perdagangan elektronik juga dapat menggunakan algoritma pribadi konsumen untuk merekomendasikan produk berdasarkan minat konsumen sehingga peluang penjualan produk fast beauty meningkat.

Tren fast beauty menandakan adanya kemajuan di bidang industri kecantikan, terutama pada bidang yang berkaitan dengan inovasi, teknologi, dan pemasaran. Dalam beberapa tahun terakhir, tren fast beauty telah berkembang pesat, memberikan kemudahan akses kepada konsumen untuk mendapatkan produk kecantikan yang mengikuti tren terkini. Meskipun menawarkan kemudahan dan kecepatan, tren ini juga membawa berbagai dampak buruk yang perlu diperhatikan. Dampak-dampak ini tidak hanya dirasakan oleh konsumen, tetapi juga berpengaruh pada lingkungan dan industri kecantikan secara keseluruhan.

Industri Kecantikan di Era Fast Beauty: Inovasi, Tantangan, dan Persaingan yang Cepat

Perkembangan tren kecantikan yang sangat cepat ini menyebabkan industri kecantikan harus  terus mengeluarkan inovasi terbaru agar tetap relevan dengan minat pasar. Produksi dan penelitian produk yang cepat dapat mengurangi fokus pada kualitas dan keamanan produk sehingga memungkinkan kesalahan produksi. Salah satu contohnya adalah banyaknya produk kecantikan yang terbukti overclaim akhir-akhir ini. Produk overclaim menandakan kandungan atau efek dari suatu produk kecantikan tidak sesuai dengan label yang dicantumkan. Hal ini disebabkan oleh proses formulasi yang tidak diuji dengan seksama karena harus secara cepat diluncurkan agar tetap kompetitif dengan merek-merek lainnya

Di sisi lain, terjadilah persaingan yang tidak sehat di dalam industri kecantikan karena masing-masing merek dituntut untuk selalu bersaing secara kompetitif. Banyak merek kecil atau independen kesulitan bersaing dengan merek besar yang memiliki sumber daya lebih untuk mengikuti tren fast beauty. Hal ini dapat mengurangi tingkat loyalitas konsumen terhadap merek karena terlalu banyak produk yang tersedia sekaligus.

Dari Tren ke Kebiasaan: Bagaimana Fast Beauty Membentuk Gaya Hidup Konsumen

Pengaruh fast beauty pada konsumen sangatlah signifikan, terutama dalam hal perilaku konsumtif dan standar kecantikan. Konsumen sering kali merasa terdorong untuk mengikuti tren kecantikan yang cepat berubah. Tren ini menciptakan tekanan sosial, di mana konsumen merasa harus memiliki produk terbaru agar tetap terlihat relevan atau "in" yang dapat menyebabkan fear of missing out (FOMO). Standar kecantikan yang harus dipenuhi dalam pergaulan sosial pun terus berubah yang dapat mengakibatkan konsumen terus merasa kurang atau ketinggalan jaman. Hal ini mendorong konsumen untuk terus membeli produk baru yang belum benar-benar dibutuhkan sehingga terjadi pemborosan finansial atau perilaku konsumtif. Konsumen juga berisiko merusak kesehatan kulit mereka karena cenderung mencoba terlalu banyak produk dalam waktu singkat, padahal produk tersebut belum tentu aman atau cocok untuk kulit mereka. Dengan demikian, meskipun fast beauty menawarkan berbagai produk baru dan menarik, pengaruhnya pada konsumen bisa bersifat negatif jika tidak diimbangi dengan sikap konsumsi yang bijak.

Fast Beauty dan Krisis Lingkungan: Tren Kecantikan yang Merusak Alam

Tren fast beauty dapat merusak alam karena beberapa faktor yang terkait dengan proses pembuatan, penggunaan, dan pembuangan produk kecantikan yang berlangsung sangat cepat. Dari dampak fast beauty yang telah dibahas sebelumnya, fast beauty mendorong konsumen untuk terus membeli produk baru agar tetap mengikuti tren kecantikan yang cepat berubah. Banyak dari produk ini hanya digunakan sekali atau dalam waktu singkat. Kebiasaan ini menciptakan limbah kosmetik dalam jumlah besar yang dapat mencemari lingkungan. Produk fast beauty sering kali menggunakan kemasan plastik yang sulit terurai. Kemasan ini biasanya bersifat sekali pakai sehingga berkontribusi pada peningkatan limbah plastik yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, proses produksi yang cepat dan tidak berkelanjutan dinilai mengabaikan prinsip keberlanjutan, dibuktikan dengan banyaknya bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam produk kecantikan yang dapat mencemari air dan tanah. Penggunaan mikroplastik yang digunakan dalam beberapa produk juga dapat mencemari lautan. Penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan dalam produksi massal juga memperburuk krisis lingkungan, sedangkan siklus hidup produk yang pendek memaksa produsen untuk terus memproduksi lebih banyak. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, peningkatan emisi karbon dan penggunaan sumber daya yang berlebihan akan terjadi. Dengan demikian, fast beauty tidak hanya memperburuk masalah limbah plastik, tetapi juga menambah beban pada lingkungan yang sudah menghadapi tantangan besar terkait keberlanjutan

Langkah Tepat Menghadapi Fast Beauty: Konsumsi Bijak di Era Kecantikan Instan

Ilustrasi  Produk Kecantikan (Sumber: https://pin.it/7rcbK6pVk)
Ilustrasi  Produk Kecantikan (Sumber: https://pin.it/7rcbK6pVk)

Langkah-langkah untuk menghadapi tren fast beauty dengan bijak membutuhkan pendekatan yang lebih bertanggung jawab baik untuk diri sendiri, industri kecantikan, maupun lingkungan. Salah satu langkah penting adalah memilih produk yang berkualitas, tahan lama, dan sesuai dengan kebutuhan kulit. Penting juga untuk menghindari perilaku konsumtif berlebihan dengan hanya membeli produk yang benar-benar dibutuhkan. Selain itu, kita harus lebih mendukung merek yang berkomitmen pada keberlanjutan, seperti merek yang menggunakan bahan dan kemasan yang ramah lingkungan serta melakukan pengujian formulasi produk secara saksama. Pemahaman tentang kandungan bahan yang digunakan dalam produk kecantikan juga dibutuhkan agar kita dapat memilih produk yang lebih aman dan tidak merusak kulit atau lingkungan. Sebagai konsumen yang bijak, kita juga perlu memahami pengaruh media sosial dalam membentuk tren dengan cara menjadi lebih selektif dalam membeli produk. Jika media sosial digunakan dengan baik, kita tidak akan terjebak pada konsumsi instan yang dapat berdampak buruk terhadap industri kecantikan, konsumen, dan lingkungan. Cara lain yang dapat kita lakukan untuk melawan dampak buruk fast beauty adalah berfokus pada kecantikan alami dan mendukung tren kecantikan yang lebih berkelanjutan seperti clean beauty atau slow beauty. Dengan langkah-langkah ini, kita bisa menikmati kecantikan yang lebih sehat, bertanggung jawab, dan ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun