Mohon tunggu...
Kayla Welang
Kayla Welang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dari Limbah Kopi Jadi Emas: Inovasi Selamatkan Lingkungan

28 Oktober 2024   12:46 Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:02 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang, Jawa Timur -- Tidak disangka, sampah limbah dari kulit kopi yang dianggap tidak berguna, ternyata memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan. Unit Usaha Wonosantri Abadi, salah satu produsen kopi terkemuka di Malang, berhasil mengubah limbah kulit kopi menjadi produk bernilai melalui inovasi pengelolaan berkelanjutan.

Tantangan Industri Kopi dan Solusi Berkelanjutan

Perkembangan industri kopi yang semakin besar menciptakan tantangan terkait pengelolaan limbah. Limbah dari kulit kopi yang dihasilkan dalam jumlah besar seringkali berakhir di tempat pembuangan sampah sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan.

Menyadari permasalahan ini, Unit Usaha Wonosantri Abadi melakukan penelitian mendalam untuk mencari solusi yang berkelanjutan. Melalui pendekatan green productivity, perusahaan ini berhasil mengidentifikasi potensi limbah dari kulit kopi untuk diolah menjadi produk yang bernilai tambah.

Mengenal Green Productivity dan Analytical Hierarchy Process

Untuk mencapai tujuan tersebut, tim peneliti menggunakan dua metode yang sangat efektif, yaitu Green Productivity dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Green productivity adalah konsep yang mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan dengan produktivitas ekonomi. Hal Ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sumber daya dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam proses produksi dan konsumsi. Melalui metode ini, peneliti dapat mengidentifikasi secara detail sumber-sumber limbah dan potensi perbaikan proses produksi.

Sementara itu, AHP digunakan untuk mengevaluasi berbagai alternatif pengelolaan limbah kulit kopi. Dengan membandingkan beberapa kriteria seperti dampak lingkungan, biaya produksi, dan nilai ekonomis, tim peneliti dapat menentukan alternatif terbaik yang dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi dampak lingkungan.

Pupuk Organik dari Limbah Kopi: Solusi Terbaik

Setelah analisis mendalam, peneliti menyimpulkan bahwa pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi pupuk organik merupakan solusi terbaik. Pupuk ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat memperbaiki struktur tanah, sehingga memberikan manfaat besar untuk pertumbuhan tanaman kopi.

Manfaat Pemanfaatan Limbah Kopi

  • Meningkatkan Produktivitas: Pupuk organik dari limbah kopi mampu meningkatkan hasil panen kopi secara signifikan.
  • Melindungi Lingkungan: Mengurangi pencemaran lingkungan dan menjaga kelestarian sumber daya alam melalui pengelolaan limbah yang baik.
  • Meningkatkan Nilai Ekonomis: Limbah yang sebelumnya dianggap sampah kini menjadi produk yang bernilai ekonomis.
  • Memberdayakan Petani: Petani mendapat tambahan pendapatan melalui produksi pupuk organik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun